tag:blogger.com,1999:blog-85477417172245589312024-03-08T04:12:10.816-08:00Ragam Musik NusantaraArga Dian Pratamahttp://www.blogger.com/profile/06152734406139144305noreply@blogger.comBlogger11125tag:blogger.com,1999:blog-8547741717224558931.post-47181784734966246932011-04-29T01:48:00.000-07:002011-04-29T01:52:25.686-07:00Contoh Lagu daerah SumselGending Sriwijaya<br /><embed src="http://www.4shared.com/embed/62437338/665cff0c" allowfullscreen="true" allowscriptaccess="always" width="420" height="250"></embed>Arga Dian Pratamahttp://www.blogger.com/profile/06152734406139144305noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8547741717224558931.post-2945599686814078272011-04-29T01:34:00.000-07:002011-04-29T02:47:47.494-07:00Alat MusikAlat musik yang biasa digunakan di provinsi Sumatera Selatan, di masa lalu masyarakat memiliki alat-alat musik tradisional seperti Serdam, Ginggung, Suling, Gambus, Berdah dan Gong alat tersebutlah yang mengikuti rejung atau tembang atau adakalanya mereka melantunkan tembang tanpa alat dan tanpa syair “meringit”. Selain ini adalagi sastra lisan seperti guritan, andai-andai, memuning dan lain-lain saat ini sudah langka yang dapat melakukannya. Dengan kemajuan yang dilalui, masyarakatnya berinteraksi dengan peralatan moderen, menyebabkan alat tradisional tersebut bertambah atau berganti alat-alat baru seperti Accordion (ramanika), Biola (piul) dan Guitar (itar). Sejak tahun enam puluh-an didominasi oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gitar">Gitar</a> Tunggal ( hanya mempergunakan dan hanya satu gitar saja ) untuk mengiringi tembang. Tembang tersebut biasanya hanyalah berupa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pantun">Pantun</a> empat kerat bersajak a-b a-b, bahasa yang dipergunakan adalah bahasa melayu.<br /><br />Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Batang_Hari_SembilanArga Dian Pratamahttp://www.blogger.com/profile/06152734406139144305noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8547741717224558931.post-47370148923908833542011-04-29T01:27:00.000-07:002011-04-29T01:34:00.162-07:00Musik Sumatra SelatanKarena keterbatasan, saya minta maaf jika dalam saya menulis dalam blog tentang Musik Sumatra selatan ini ada kesalahan,,, ya maklumlah namanya juga anak sekolahan, jadi ya wajar jika banyak salah.. hehe<br />Berikut ini adalah penjabaran saya tentang musik daerah Sumatra Selatan.. Selamat membaca.. :)Arga Dian Pratamahttp://www.blogger.com/profile/06152734406139144305noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8547741717224558931.post-31266857013705932342010-11-17T20:49:00.000-08:002011-04-29T01:06:50.272-07:00Musik SeriosaLama-lama, nih, musik seriosa makin menghilang. Memang jenis musik seriosa ini berbeda. Tingkat kesulitannya pun lebih tinggi dibandingkan pop dan dangdut. Bahkan tidak semua orang bisa dengan mudah mendengarkan alunan nada seriosa apalagi menikmatinya!<br /><br />Pernah dengar sekelompok paduan suara dengan vokal yang berat? Nah, kira-kira seperti itulah musik seriosa. Teknik pembawaannya pun tidak gampang. Misalnya dari segi pernapasan, musik seriosa menuntut pernapasan diafragma.<br /><br />Tak ketinggalan, ada teknik khusus dalam bersuara. Misalnya, ada getaran dalam vokalnya dan dibawakan dengan serius.<br /><br />Akhir-akhir ini, musik ini sering dibawakan dalam kontes menyanyi di televisi. Enggak gampang untuk membawakan lagu dengan teknik vokal seriosa. Butuh keahlian khusus dan latihan.Arga Dian Pratamahttp://www.blogger.com/profile/06152734406139144305noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8547741717224558931.post-60380308344648643712010-11-17T00:49:00.000-08:002011-04-29T00:50:48.092-07:00Contoh Musik Seriosa:<br /><img style="visibility: hidden; width: 0px; height: 0px;" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyOTA3NDg3NjQ*OTkmcHQ9MTI5MDc*ODc3MTM3NCZwPTU2MjAxMiZkPSZnPTEmbz*yYzE5MWJlMGQ*NmM*MjE*YmMy/YTIyNDgyMDVmMjQ3YyZvZj*w.gif" border="0" width="0" height="0" /><div align="left"><table bgcolor="#000000" border="0" width="315"><tbody><tr><td><a target="_blank" href="http://www.index-of-mp3.com/download-Benyamin_-_Seriosa-fsM3r3HTgx-.html" title="Benyamin - Seriosa.mp3"><span style="color: rgb(73, 163, 255);font-size:xx-small;" >Benyamin - Seriosa.mp3</span><br /><img title="Benyamin - Seriosa.mp3" src="http://img502.imageshack.us/img502/8661/purple.gif" border="0" width="295" height="51" /></a><br /><a target="_blank" title="www.musik-live.net : Free Streaming Mp3 & Videos Online" href="http://www.musik-live.net/"><span style="color: rgb(73, 163, 255);font-size:xx-small;" >get more free mp3 & video codes at www.musik-live.net</span></a></td></tr></tbody></table></div><div align="left"><embed src="http://kodelagu.net/codeplayer.swf" type="application/x-shockwave-flash" allowfullscreen="false" flashvars="&file=http://dc123.4shared.com/img/91406715/3a065c6b/dlink__2Fdownload_2FM3r3HTgx_3Ftsid_3D20101126-001900-227d3cba/preview.mp3ℑ=/images/icons/misc/mp3_200x180.jpg&dock=true&plugins=revolt-1,sharing,ltas&ltas.cc=rvlfdyginfjkpdu&sharing.link=http://www.4shared.com/audio/M3r3HTgx/Benyamin_-_Seriosa.html&sharing.code=%3Cembed%20src%3D%22http://www.4shared.com/embed/91406715/3a065c6b%22%20width%3D%22420%22%20height%3D%22250%22%20allowfullscreen%3D%22false%22%20allowscriptaccess%3D%22always%22%20%2F%3E&type=mp3&height=20&width=315&showeq=true&autostart=true&repeat=false&shuffle=false&volume=100&menu=false&searchbar=false&backcolor=0x1E0B02&frontcolor=0x49A3FF&lightcolor=0x87B6CD" width="315" height="20"></embed></div>Arga Dian Pratamahttp://www.blogger.com/profile/06152734406139144305noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8547741717224558931.post-881644616660350052010-11-14T23:50:00.000-08:002010-11-21T00:09:11.451-08:00Musik Dangdut<p><b>Dangdut</b> merupakan salah satu dari <i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Genre" title="Genre">genre</a></i> seni <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Musik" title="Musik">musik</a> yang berkembang di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a>. Bentuk musik ini berakar dari <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Musik_Melayu&action=edit&redlink=1" class="new" title="Musik Melayu (halaman belum tersedia)">musik Melayu</a> pada tahun 1940-an. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/India" title="India">India</a> (terutama dari penggunaan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tabla" title="Tabla">tabla</a>) dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bangsa_Arab" title="Bangsa Arab">Arab</a> (pada cengkok dan harmonisasi). Perubahan arus politik Indonesia di akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat dengan masuknya penggunaan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gitar" title="Gitar">gitar</a> listrik dan juga bentuk pemasarannya. Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan <i><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=House_music&action=edit&redlink=1" class="new" title="House music (halaman belum tersedia)">house music</a></i>.</p> Penyebutan nama "dangdut" merupakan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Onomatope" title="Onomatope">onomatope</a> dari suara permainan tabla (dalam dunia dangdut disebut <i>gendang</i> saja) yang khas dan didominasi oleh bunyi <i>dang</i> dan <i>ndut</i>. Nama ini sebetulnya adalah sebutan sinis dalam sebuah artikel majalah awal 1970-an bagi bentuk musik melayu yang sangat populer di kalangan masyarakat kelas pekerja saat itu<br /><br /><h2><span class="mw-headline" id="Dari_musik_Melayu_ke_Dangdut">Dari musik Melayu ke Dangdut</span></h2> <p>Dangdut kontemporer telah berbeda dari akarnya, musik Melayu, meskipun orang masih dapat merasakan sentuhannya.</p> <p>Orkes Melayu (biasa disingkat OM, sebutan yang masih sering dipakai untuk suatu grup musik dangdut) yang asli menggunakan alat musik seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gitar_akustik" title="Gitar akustik">gitar akustik</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Akordeon&action=edit&redlink=1" class="new" title="Akordeon (halaman belum tersedia)">akordeon</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rebana" title="Rebana">rebana</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gambus" title="Gambus">gambus</a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Suling" title="Suling">suling</a>, bahkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gong" title="Gong">gong</a>. Pada tahun 1950-an dan 1960-an banyak berkembang orkes-orkes Melayu di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jakarta" title="Jakarta" class="mw-redirect">Jakarta</a> yang memainkan lagu-lagu Melayu Deli dari Sumatera (sekitar Medan). Pada masa ini mulai masuk eksperimen masuknya unsur India dalam musik Melayu. Perkembangan dunia sinema pada masa itu dan politik anti-Barat dari Presiden <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sukarno" title="Sukarno" class="mw-redirect">Sukarno</a> menjadi pupuk bagi grup-grup ini. Dari masa ini dapat dicatat nama-nama seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/P._Ramlee" title="P. Ramlee" class="mw-redirect">P. Ramlee</a> (dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Malaya" title="Malaya" class="mw-redirect">Malaya</a>), <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Said_Effendi" title="Said Effendi">Said Effendi</a> (dengan lagu <i>Seroja</i>), <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ellya&action=edit&redlink=1" class="new" title="Ellya (halaman belum tersedia)">Ellya</a> (dengan gaya panggung seperti penari India, sang pencipta <i>Boneka dari India</i>), <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Husein_Bawafie" title="Husein Bawafie">Husein Bawafie</a> (salah seorang penulis lagu <i>Ratapan Anak Tiri</i>), <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Munif_Bahaswan&action=edit&redlink=1" class="new" title="Munif Bahaswan (halaman belum tersedia)">Munif Bahaswan</a> (pencipta <i>Beban Asmara</i>), serta <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/M._Mashabi" title="M. Mashabi" class="mw-redirect">M. Mashabi</a> (pencipta skor film "Ratapan Anak Tiri" yang sangat populer di tahun 1970-an).</p> <p>Gaya bermusik masa ini masih terus bertahan hingga 1970-an, walaupun pada saat itu juga terjadi perubahan besar di kancah musik Melayu yang dimotori oleh <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Soneta_Group&action=edit&redlink=1" class="new" title="Soneta Group (halaman belum tersedia)">Soneta Group</a> pimpinan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rhoma_Irama" title="Rhoma Irama">Rhoma Irama</a>. Beberapa nama dari masa 1970-an yang dapat disebut adalah Mansyur S., Ida Laila, A. Rafiq, serta Muchsin Alatas. Populernya musik Melayu dapat dilihat dari keluarnya beberapa album pop Melayu oleh kelompok musik pop <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Koes_Plus" title="Koes Plus">Koes Plus</a> di masa jayanya.</p> <p>Dangdut modern, yang berkembang pada awal tahun 1970-an sejalan dengan politik Indonesia yang ramah terhadap budaya Barat, memasukkan alat-alat musik modern Barat seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gitar_listrik" title="Gitar listrik">gitar listrik</a>, organ elektrik, perkusi, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Terompet" title="Terompet">terompet</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Saksofon" title="Saksofon">saksofon</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Obo" title="Obo">obo</a>, dan lain-lain untuk meningkatkan variasi dan sebagai lahan kreativitas pemusik-pemusiknya. <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mandolin&action=edit&redlink=1" class="new" title="Mandolin (halaman belum tersedia)">Mandolin</a> juga masuk sebagai unsur penting. Pengaruh rock (terutama pada permainan gitar) sangat kental terasa pada musik dangdut. Tahun 1970-an menjadi ajang 'pertempuran' bagi musik dangdut dan musik <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rock" title="Rock" class="mw-redirect">rock</a> dalam merebut pasar musik Indonesia, hingga pernah diadakan konser 'duel' antara Soneta Group dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/God_Bless" title="God Bless">God Bless</a>. Praktis sejak masa ini musik Melayu telah berubah, termasuk dalam pola bisnis bermusiknya.</p> <p>Pada paruh akhir <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dekade" title="Dekade" class="mw-redirect">dekade</a> 1970-an juga berkembang variasi "dangdut humor" yang dimotori oleh OM <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pancaran_Sinar_Petromaks" title="Pancaran Sinar Petromaks">Pancaran Sinar Petromaks</a> (PSP). Orkes ini, yang berangkat dari gaya musik melayu deli, membantu diseminasi dangdut di kalangan mahasiswa. Subgenre ini diteruskan, misalnya, oleh OM <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pengantar_Minum_Racun" title="Pengantar Minum Racun">Pengantar Minum Racun</a> (PMR) dan, pada awal tahun 2000-an, oleh Orkes <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pemuda_Harapan_Bangsa&action=edit&redlink=1" class="new" title="Pemuda Harapan Bangsa (halaman belum tersedia)">Pemuda Harapan Bangsa</a> (PHB).</p> <h2><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Bangunan_lagu">Bangunan lagu</span></h2> <p>Meskipun lagu-lagu dangdut dapat menerima berbagai unsur musik lain secara mudah, bangunan sebagian besar lagu dangdut sangat konservatif, sebagian besar tersusun dari satuan delapan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Birama" title="Birama">birama</a> 4/4. Jarang sekali ditemukan lagu dangdut dengan birama 3/4, kecuali pada beberapa lagu masa 1960-an seperti <i>Burung Nuri</i> dan <i>Seroja</i>. Lagu dangdut juga miskin improvisasi, baik <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Melodi" title="Melodi">melodi</a> maupun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Harmoni" title="Harmoni">harmoni</a>. Sebagai musik pengiring tarian, dangdut sangat mengandalkan ketukan tabla dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sinkop" title="Sinkop" class="mw-redirect">sinkop</a>.</p> <p>Bentuk bangunan lagu dangdut secara umum adalah: A - A - B -A,</p> <p>namun dalam aplikasi kebanyakan memiliki urutan menjadi seperti ini:</p> <p><i>Intro</i> - A - A - <i>Interlude</i> - B <i>(Reffrain)</i> - A - <i>Interlude</i> - B <i>(Reffrain)</i> - A</p> <p><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Intro&action=edit&redlink=1" class="new" title="Intro (halaman belum tersedia)">Intro</a> dapat berupa vokal tanpa iringan atau berupa permainan seruling, selebihnya merupakan permainan gitar atau mandolin. Panjang intro dapat mencapai delapan birama.</p> <p>Bagian awal tersusun dari delapan birama, dengan atau tanpa pengulangan. Jika terdapat pengulangan, dapat disela dengan suatu baris permainan jeda (interlude). Bagian ini biasanya berlirik pengantar tentang isi lagu, situasi yang dihadapi sang penyanyi.</p> <div class="thumb tright"> <div class="thumbinner" style="width: 227px;"><br /></div> </div> <p>Lagu dangdut standar tidak memiliki <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Refrain&action=edit&redlink=1" class="new" title="Refrain (halaman belum tersedia)">refrain</a>, namun memiliki bagian kedua dengan bangunan melodi yang berbeda dengan bagian pertama. Sebelum memasuki bagian kedua biasanya terdapat dua kali delapan birama jeda tanpa lirik (interlude). Bagian kedua biasanya sepanjang dari dua kali delapan birama dengan disela satu baris jeda tanpa lirik. Di akhir bagian kedua kadang-kadang terdapat koda sepanjang empat birama. Lirik bagian kedua biasanya berisi konsekuensi dari situasi yang digambarkan bagian pertama atau tindakan yang diambil si penyanyi untuk menjawab situasi itu.</p> <p>Setelah bagian kedua, lagu diulang penuh dari awal hingga akhir. Lagu dangdut diakhiri pada pengulangan bagian pertama. Jarang sekali lagu dangdut diakhiri dengan <i>fade away</i>.</p> <h2><span class="editsection"></span> <span class="mw-headline" id="Interaksi_dengan_musik_lain">Interaksi dengan musik lain</span></h2> <p>Dangdut sangat elastis dalam menghadapi dan mempengaruhi bentuk musik yang lain. Lagu-lagu barat populer pada tahun 1960-an dan 1970-an banyak yang didangdutkan. Genre musik gambus dan kasidah perlahan-lahan hanyut dalam arus cara bermusik dangdut. Hal yang sama terjadi pada musik <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tarling" title="Tarling">tarling</a> dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Cirebon" title="Cirebon" class="mw-redirect">Cirebon</a> sehingga yang masih eksis pada saat ini adalah bentuk campurannya: tarlingdut.</p> <p>Musik rock, pop, disko, <i>house</i> bersenyawa dengan baik dalam musik dangdut. Aliran campuran antara musik dangdut & rock secara tidak resmi dinamakan <i>Rockdut</i>. Demikian pula yang terjadi dengan musik-musik daerah seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jaipongan" title="Jaipongan">jaipongan</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Degung" title="Degung">degung</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tarling" title="Tarling">tarling</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keroncong" title="Keroncong">keroncong</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Langgam_Jawa" title="Langgam Jawa">langgam Jawa</a> (dikenal sebagai suatu bentuk musik <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Campur_sari&action=edit&redlink=1" class="new" title="Campur sari (halaman belum tersedia)">campur sari</a> yang dinamakan <i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Congdut" title="Congdut">congdut</a></i>, dengan tokohnya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Didi_Kempot" title="Didi Kempot">Didi Kempot</a>), atau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Zapin" title="Zapin">zapin</a>.</p> <p>Mudahnya dangdut menerima unsur 'asing' menjadikannya rentan terhadap bentuk-bentuk pembajakan, seperti yang banyak terjadi terhadap lagu-lagu dari film ala <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bollywood" title="Bollywood">Bollywood</a> dan lagu-lagu <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Musik_latin&action=edit&redlink=1" class="new" title="Musik latin (halaman belum tersedia)">latin</a>. <i>Kopi Dangdut</i>, misalnya, adalah "bajakan" lagu yang populer dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Venezuela" title="Venezuela">Venezuela</a>.</p> <h2><span class="editsection"></span> <span class="mw-headline" id="Dangdut_dalam_budaya_kontemporer_Indonesia">Dangdut dalam budaya kontemporer Indonesia</span></h2> <p>Oleh Rhoma Irama, dangdut dijadikan sebagai alat berdakwah, yang jelas terlihat dari lirik-lirik lagu ciptaannya dan dinyatakan sendiri olehnya. Hal inilah yang menjadi salah satu pemicu polemik besar kebudayaan di Indonesia pada tahun 2003 akibat protesnya terhadap gaya panggung penyanyi dangdut dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Timur" title="Jawa Timur">Jawa Timur</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Inul_Daratista" title="Inul Daratista">Inul Daratista</a>, dengan <i>goyang ngebor</i>-nya yang dicap dekaden serta "merusak moral".</p> <p>Jauh sebelumnya, dangdut juga telah mengundang perdebatan dan berakhir dengan pelarangan panggung dangdut dalam perayaan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sekaten" title="Sekaten">Sekaten</a> di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Yogyakarta" title="Yogyakarta" class="mw-redirect">Yogyakarta</a>. Perdebatan muncul lagi-lagi akibat gaya panggung penyanyi (wanita)-nya yang dinilai terlalu "terbuka" dan berselera rendah, sehingga tidak sesuai dengan misi Sekaten sebagai suatu perayaan keagamaan.</p> <p>Dangdut memang disepakati banyak kalangan sebagai musik yang membawa aspirasi kalangan masyarakat kelas bawah dengan segala kesederhanaan dan kelugasannya. Ciri khas ini tercermin dari lirik serta bangunan lagunya. Gaya pentas yang sensasional tidak terlepas dari nafas ini.</p> <p>Panggung kampanye partai politik juga tidak ketinggalan memanfaatkan kepopuleran dangdut untuk menarik massa. Isu dangdut sebagai alat politik juga menyeruak ketika <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Basofi_Sudirman" title="Basofi Sudirman">Basofi Sudirman</a>, pada saat itu sebagai fungsionaris <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Golkar" title="Golkar" class="mw-redirect">Golkar</a>, menyanyi lagu dangdut.</p> <p>Walaupun dangdut diasosiasikan dengan masyarakat bawah yang miskin, bukan berarti dangdut hanya digemari kelas bawah. Di setiap acara hiburan, dangdut dapat dipastikan turut serta meramaikan situasi. Panggung dangdut dapat dengan mudah dijumpai di berbagai tempat. Tempat hiburan dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Diskotek&action=edit&redlink=1" class="new" title="Diskotek (halaman belum tersedia)">diskotek</a> yang khusus memutar lagu-lagu dangdut banyak dijumpai di kota-kota besar. Stasiun radio siaran yang menyatakan dirinya sebagai "radio dangdut" juga mudah ditemui di berbagai kota.</p><p style="text-align: right;">sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Dangdut<br /></p><p>Contoh Musik Dangdut<br /></p><embed src="http://www.4shared.com/embed/93724596/a990abdb" width="420" height="250" allowfullscreen="true" allowscriptaccess="always"></embed>Arga Dian Pratamahttp://www.blogger.com/profile/06152734406139144305noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8547741717224558931.post-35450952445685082892010-11-14T01:12:00.000-08:002010-11-21T00:00:21.104-08:00Musik Populer<p><b>Musik populer</b> atau <b>Musik pop</b> adalah nama bagi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Aliran_musik" title="Aliran musik" class="mw-redirect">aliran-aliran</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Musik" title="Musik">musik</a> yang didengar luas oleh pendengarnya dan kebanyak bersifat komersial.</p> <p>Musik populer pertama kali berkembang di Amerika Serikat pada tahun 1920 di mana rekaman pertama kali dibuat berdasarkan penemuan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Thomas_Edison" title="Thomas Edison" class="mw-redirect">Thomas Edison</a>.</p><h2><span class="mw-headline" id="Sejarah_Musik_Pop_sejak_1920">Sejarah Musik Pop sejak 1920</span></h2> <h4><span class="editsection"></span> <span class="mw-headline" id="Musik_Ragtime_di_Amerika_Serikat_sejak_1890">Musik Ragtime di Amerika Serikat sejak 1890</span></h4> <p>Musik Ragtime atau Cincang-Babi, adalah musik Amerika yang dipengaruhi oleh etnis Afrika-Amerika dan musik klasik Eropa. Musik ini mulai terkenal di daratan Amerika sekitar tahun 1890 hingga 1920. Musik ini mempuyai tempo atau irama yang cepat dengan dominasi sinkopasi, namun ada juga yang berirama agak lamban.</p> <p>Biasanya musik ini dimainkan khusus dengan piano, gaya cincang-babi, dan para pianis dan pencipta antara lain Scott Joplin (1868-1917), James Scott (1885-1938), dan Joseph Lamb (1887-1959).</p> <h4><span class="editsection"></span> <span class="mw-headline" id="Musik_Blues_di_Amerika_Serikat_sejak_1895">Musik Blues di Amerika Serikat sejak 1895</span></h4> <p>Musik Blues juga lahir dari etnis Afrika-Amerika di semenanjung Delta Mississippi pada akhir abad XIX sekitar tahun 1895 dan berlangsung hingga kini. Musik ini lahir dari kehidupan para budak yang bekerja sebagai buruh tani ras Afrika di Amerika, di mana pada saat mereka bekerja atau istirahat sore hari mereka mengalunkan lagu-lagu sedih (blues) yang khas melodi ras Afrika, dan tentu saja dengan lirik-lirik budak yang tertindas pada waktu itu. Pada awalnya lagu blues hanya dinyanyikan tanpa iringan instrument, kemudia baru meraka mempergunakan alat petik gitar sebagai iringan.</p> <p>Belakangan musik blues ini mempengaruhi perkembangan musik jazz, country, dan rock. Perhatikan bahwa irama dan melodi musik blues sangat kental dengan ras Afrika. Kadang-kadang dalam syair timbul cerita tentang kesedihan mereka sebagai budak dan buruh tani, dan tentu saja perkembangannya sangat dipengaruhi lingkungan urban maupun desa Amerika, di mana ras Afrika mendominasi gaya musik blues.</p> <p>Para pemusik blues dan pencipta blues, rata-rata orang hitam Amerika, adalah di mana W.C. Handy (1873-1958) adalah bapak blues. Lagu Aunt Hagar's Children dan Saint Louis Blues diterbitkan masing-masing pada tahun 1914 dan 1921.</p> <h4><span class="editsection"></span> <span class="mw-headline" id="Musik_Pop_di_Amerika_Serikat_mulai_1920">Musik Pop di Amerika Serikat mulai 1920</span></h4> <p>Setelah Perang Dunia I berakhir (1918), maka musik baru di benua Amerika lahir yang disebut dengan Musik Populer. Musik ini terutama sebagai musik lantai dansa yang pada waktu itu menjadi populer sekali dan digemari oleh masyarakat seluruh dunia.</p> <h4> <span class="mw-headline" id="Musik_Amerika_Latin_lahir_sejak_1857">Musik Amerika Latin lahir sejak 1857</span></h4> <p>Ciptaan-ciptaan pencipta pada waktu itu dengan pengaruh latin adalah antara lain dari George Bizets Hababera dari opera Carmen (1875); Scott Joplin’s Mexican Serenade, Solace (1902); Maurice Ravels Rapsodie Espagnole (1907), dan Bolero (1928).</p> <p>Musik pop latin dimulai sejak dansa latin dikenal, yaitu sejak tahun 1920 juga. Dansa Tango menjadi salah satu balroom dance yang terkenal pada tahun 1920 di Amerika maupun Eropa, di mana lagu Tango yang bertangga nada minor dan melankolik, serta step dansa yang agresif. Setelah itu tahuj 1930 dan 1940 berkembang menjadi salah satu musik yang digemari di dunia, dengan tokoh seperti Xavier Cugat, Peres Prado, dlsb. Irama yang berkembang pada waktu itu adalah Rhumba, Samba, Conga, Salsa, Mambo, dlsb.</p> <h4><span class="editsection"></span> <span class="mw-headline" id="Musik_Country_sejak_1920">Musik Country sejak 1920</span></h4> <p>Musik Country sering diidentitaskan dengan musik cowboy (penggembala sapi). Musik ini lahir pada rekaman permainan biola country John Carson dengan rekaman "Little Log Cabin in the Lane" oleh Okeh Records pada tahun 1923. Kemudian lahir rekaman oleh Columbia pada tahun 1924 "Old Familiar Tunes". Seperti diketahui steel guitar masuk country pada tahun 1922, di mana Jimmie Tarlton bertemu dengan Hawaiian guitarist Frank Ferera pada pantai barat Amerika.</p> <p>Mulai tahun 1927, selama 17 tahun Carters merekam sekitar 300 old-time ballads, lagu traditional, lagu country, dll. Selanjutnya pada tahun 1930-an dan 1940-an lagu cowboy menjadi populer di semua film Hallywood. Dan tahun 1939 irama Boogie-woogie menjadi terkenal.</p> <h2><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Aliran-aliran_dalam_musik_populer">Aliran-aliran dalam musik populer</span></h2> <ul><li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Heavy_metal" title="Heavy metal">Heavy metal</a></li><li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hip-hop" title="Hip-hop">Hip-hop</a></li><li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/R%26B" title="R&B">R&B</a></li><li><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Teen_pop&action=edit&redlink=1" class="new" title="Teen pop (halaman belum tersedia)">Teen pop</a></li><li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Balada" title="Balada">Balada</a></li><li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Emo" title="Emo">Emo</a></li><li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dance" title="Dance" class="mw-redirect">Dance</a></li><li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Disko" title="Disko">Disko</a></li><li><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Disko_emo&action=edit&redlink=1" class="new" title="Disko emo (halaman belum tersedia)">Disko emo</a></li><li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pop" title="Pop">Pop</a></li><li><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Soul&action=edit&redlink=1" class="new" title="Soul (halaman belum tersedia)">Soul</a></li><li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rock" title="Rock" class="mw-redirect">Rock</a></li><li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Reggae" title="Reggae">Reggae</a></li><li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Elektronika" title="Elektronika">Musik elektronik</a></li><li><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=New_age&action=edit&redlink=1" class="new" title="New age (halaman belum tersedia)">New age</a></li><li><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dark_Metal&action=edit&redlink=1" class="new" title="Dark Metal (halaman belum tersedia)">Dark Metal</a></li><li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Death_metal" title="Death metal">Death metal</a></li><li><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Grind_Metal&action=edit&redlink=1" class="new" title="Grind Metal (halaman belum tersedia)">Grind Metal</a></li><li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Progressive_Rock" title="Progressive Rock" class="mw-redirect">Progressive Rock</a></li><li><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Progressive_Pop&action=edit&redlink=1" class="new" title="Progressive Pop (halaman belum tersedia)">Progressive Pop</a></li><li><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Progressive_Metal&action=edit&redlink=1" class="new" title="Progressive Metal (halaman belum tersedia)">Progressive Metal</a></li><li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Alternative_rock" title="Alternative rock" class="mw-redirect">Alternative rock</a></li><li><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Alternative_pop&action=edit&redlink=1" class="new" title="Alternative pop (halaman belum tersedia)">Alternative pop</a></li><li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Alternative_metal" title="Alternative metal" class="mw-redirect">Alternative metal</a></li><li><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Slow_rock&action=edit&redlink=1" class="new" title="Slow rock (halaman belum tersedia)">slow rock</a></li></ul><div style="text-align: right; font-style: italic;">sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Musik_pop<br /></div>contoh lagu populer.<br /><embed src="http://www.4shared.com/embed/330598707/60a5c33d" allowfullscreen="true" allowscriptaccess="always" width="420" height="250"></embed><embed src="http://www.4shared.com/embed/379567628/80f1ab7" width="420" height="250" allowfullscreen="true" allowscriptaccess="always"></embed>Arga Dian Pratamahttp://www.blogger.com/profile/06152734406139144305noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8547741717224558931.post-56843285427101280012010-11-14T01:03:00.000-08:002010-11-17T01:11:55.723-08:00Musik Keroncong<h2><span class="mw-headline" id="Asal-usul">Asal-usul</span></h2> <p>Akar keroncong berasal dari sejenis musik <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Portugal" title="Portugal">Portugis</a> yang dikenal sebagai <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fado&action=edit&redlink=1" class="new" title="Fado (halaman belum tersedia)">fado</a> yang diperkenalkan oleh para pelaut dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Budak" title="Budak" class="mw-redirect">budak</a> kapal niaga bangsa itu sejak abad ke-16 ke <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nusantara" title="Nusantara">Nusantara</a>. Dari daratan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/India" title="India">India</a> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Goa" title="Goa" class="mw-redirect">Goa</a>) masuklah musik ini pertama kali di Malaka dan kemudian dimainkan oleh para budak dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Maluku" title="Maluku">Maluku</a>. Melemahnya pengaruh Portugis pada abad ke-17 di Nusantara tidak dengan serta-merta berarti hilang pula musik ini. Bentuk awal musik ini disebut <i>moresco</i> (sebuah tarian asal Spanyol, seperti polka agak lamban ritmenya), di mana salah satu lagu oleh Kusbini disusun kembali kini dikenal dengan nama Kr. Muritsku, yang diiringi oleh alat musik dawai. Musik keroncong yang berasal dari <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tugu&action=edit&redlink=1" class="new" title="Tugu (halaman belum tersedia)">Tugu</a> disebut keroncong Tugu. Dalam perkembangannya, masuk sejumlah unsur tradisional Nusantara, seperti penggunaan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Seruling" title="Seruling" class="mw-redirect">seruling</a> serta beberapa komponen <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gamelan" title="Gamelan">gamelan</a>. Pada sekitar abad ke-19 bentuk musik campuran ini sudah populer di banyak tempat di Nusantara, bahkan hingga ke Semenanjung Malaya. Masa keemasan ini berlanjut hingga sekitar tahun 1960-an, dan kemudian meredup akibat masuknya gelombang musik populer (musik <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rock" title="Rock" class="mw-redirect">rock</a> yang berkembang sejak 1950, dan berjayanya musik <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Beatle&action=edit&redlink=1" class="new" title="Beatle (halaman belum tersedia)">Beatle</a> dan sejenisnya sejak tahun 1961 hingga sekarang). Meskipun demikian, musik keroncong masih tetap dimainkan dan dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat di Indonesia dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Malaysia" title="Malaysia">Malaysia</a> hingga sekarang.</p> <h2><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Alat-alat_musik">Alat-alat musik</span></h2> <p>Dalam bentuknya yang paling awal, moresco diiringi oleh musik dawai, seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biola" title="Biola">biola</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ukulele" title="Ukulele">ukulele</a>, serta <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Selo" title="Selo" class="mw-redirect">selo</a>. Perkusi juga kadang-kadang dipakai. Set orkes semacam ini masih dipakai oleh keroncong Tugu, bentuk keroncong yang masih dimainkan oleh komunitas keturunan budak Portugis dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ambon" title="Ambon">Ambon</a> yang tinggal di Kampung Tugu, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jakarta_Utara" title="Jakarta Utara" class="mw-redirect">Jakarta Utara</a>, yang kemudian berkembang ke arah selatan di Kemayoran dan Gambir oleh orang Betawi berbaur dengan musik Tanjidor (tahun 1880-1920). Tahun 1920-1960 pusat perkembangan pindah ke <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Solo" title="Solo" class="mw-redirect">Solo</a>, dan beradaptasi dengan irama yang lebih lambat sesuai sifat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Jawa" title="Suku Jawa">orang Jawa</a>.</p> <p>Pem-"pribumi"-an keroncong menjadikannya seni campuran, dengan alat-alat musik seperti</p> <ul><li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sitar" title="Sitar">sitar</a> India</li><li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rebab" title="Rebab">rebab</a></li><li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Suling" title="Suling">suling</a> bambu</li><li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gendang" title="Gendang" class="mw-redirect">gendang</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kenong" title="Kenong">kenong</a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Saron" title="Saron">saron</a> sebagai satu set <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gamelan" title="Gamelan">gamelan</a></li><li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gong" title="Gong">gong</a>.</li></ul> <p>Saat ini, alat musik yang dipakai dalam orkes keroncong mencakup</p> <ul><li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ukulele" title="Ukulele">ukulele</a> <i>cuk</i>, berdawai 3 (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nilon" title="Nilon">nilon</a>), urutan nadanya adalah G, B dan E; sebagai alat musik utama yang menyuarakan <i>crong</i> - <i>crong</i> sehingga disebut keroncong (ditemukan tahun 1879 di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hawai" title="Hawai" class="mw-redirect">Hawai</a>, dan merupakan awal tonggak mulainya musik keroncong)</li><li>ukulele <i>cak</i>, berdawai 4 (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Baja" title="Baja">baja</a>), urutan nadanya A, D, Fis, dan B. Jadi ketika alat musik lainnya memainkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tangga_nada" title="Tangga nada">tangga nada</a> C, cak bermain pada tangga nada F (dikenal dengan sebutan <i>in F</i>);</li><li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gitar" title="Gitar">gitar</a> akustik sebagai gitar melodi, dimainkan dengan gaya kontrapuntis (anti melodi);</li><li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biola" title="Biola">biola</a> (menggantikan Rebab); sejak dibuat oleh <i>Amati</i> atau <i>Stradivarius</i> dari <i>Cremona Itali</i> sekitar tahun <i>1600</i> tidak pernah berubah modelnya hingga sekarang;</li><li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Flute" title="Flute" class="mw-redirect">flute</a> (mengantikan Suling Bambu), pada <i>Era Tempo Doeloe</i> memakai <i>Suling Albert</i> (suling kayu hitam dengan lubang dan klep, suara agak patah-patah, contoh orkes Lief Java), sedangkan pada <i>Era Keroncong Abadi</i> telah memakai <i>Suling Bohm</i> (suling metal semua dengan klep, suara lebih halus dengan ornamen nada yang indah, contoh flutis <i>Sunarno dari Solo</i> atau <i>Beny Waluyo dari Jakarta</i>);</li><li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Selo" title="Selo" class="mw-redirect">selo</a>; betot menggantikan kendang, juga tidak pernah berubah sejak dibuat oleh <i>Amati</i> dan <i>Stradivarius</i> dari <i>Cremona Itali 1600</i>, hanya saja dalam keroncong dimainkan secara khas <i>dipetik/pizzicato</i>;</li><li><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kontrabas&action=edit&redlink=1" class="new" title="Kontrabas (halaman belum tersedia)">kontrabas</a> (menggantikan Gong), juga bas yang dipetik, tidak pernah berubah sejak <i>Amati</i> dan <i>Stradivarius</i> dari <i>Cremona Itali 1600</i> membuatnya;</li></ul> <p>Penjaga irama dipegang oleh ukulele dan bas. Gitar yang kontrapuntis dan selo yang ritmis mengatur peralihan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Akord" title="Akord">akord</a>. Biola berfungsi sebagai penuntun melodi, sekaligus hiasan/ornamen bawah. Flut mengisi hiasan atas, yang melayang-layang mengisi ruang melodi yang kosong.</p> <p>Bentuk keroncong yang dicampur dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Musik_populer" title="Musik populer">musik populer</a> sekarang menggunakan organ tunggal serta <i>synthesizer</i> untuk mengiringi lagu keroncong (di pentas pesta organ tunggal yang serba bisa main keroncong, dangdut, rock, polka, mars).</p> <h2><span class="editsection"></span> <span class="mw-headline" id="Jenis_keroncong">Jenis keroncong</span></h2> <p>Musik keroncong lebih condong pada progresi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Akord" title="Akord">akord</a> dan jenis alat yang digunakan. Sejak pertengahan abad ke-20 telah dikenal paling tidak tiga macam keroncong, yang dapat dikenali dari pola progresi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Akord" title="Akord">akordnya</a>. Bagi pemusik yang sudah memahami alurnya, mengiringi lagu-lagu keroncong sebenarnya tidaklah susah, sebab cukup menyesuaikan pola yang berlaku. Pengembangan dilakukan dengan menjaga konsistensi pola tersebut. Selain itu, terdapat pula bentuk-bentuk campuran serta adaptasi.</p><div style="text-align: right;"><iframe tabindex="5" style="display: block;" id="richeditorframe"></iframe><span style="font-style: italic;">sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Keroncong</span><br /></div><br />Contoh lagu keroncong.<br /><br /><embed src="http://www.4shared.com/embed/133579414/fa63f680" allowfullscreen="true" allowscriptaccess="always" width="420" height="250"></embed>Arga Dian Pratamahttp://www.blogger.com/profile/06152734406139144305noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8547741717224558931.post-56748166750610562872010-11-07T01:13:00.000-07:002010-11-17T00:49:39.065-08:00Musik PerjuanganPada masa Revolusi Kemerdekaan Indonesia, komponis pejuang Indonesia turut berperan dalam perjuangan kemerdekaan dengan menciptakan komposisi lagu yang disebut dengan lagu-lagu perjuangan. Lagu-lagu perjuangan dapat membangkitkan semangat juang untuk membela tanah air, misalanya lagu-lagu yang sudah ditetapkan sebagai lagu-lagu wajib Nasional.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Ciri-Ciri lagu perjuangan:</span><br /><br /><br />* kebanyakan diciptakan pada masa perjuangan sekitar tahun 1945 – 1950<br /><br />* Syair lagu biasanya dapat membangkitkan semangat perjuangan.<br /><br /><br />Bentuk komposisi lagu perjuangan ada dua macam, yakni lagu perjuangan dengan semangat berkobar (bentuk Mars), dan lagu-lagu yang menyentuh perasaan (bentuk Hymne).<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Bentuk lagu MARS</span><br /><br />Mars atau sering disebut Marcia merupakan bentuk lagu yang biasanya digunakan untuk mengiringi parade atau prosesi. Dan sering juga lagu bentuk mars dapat digunakan untuk gerak jalan, seperti pada drum band atau marching band.<br /><br />Pada lagu mars, birama dapat bervariasi antara lain dari 2/4, 4/4, atau 6/8 dengan aksen pada tiap ketukan. Karena bentuk dan irama permainannya, maka lagu mars menjadi sebuah lagu yang cenderung bersifat memberi semangat, riang dan menghentak-hentak.<br /><br />Contoh lagu perjuangan yang berbentuk mars antara lain, Indonesia Raya, Maju Tak gentar, Halo-Halo Bandung, dan lain sebagainya.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Bentuk lagu Hymne</span><br /><br />Hymne atau gita puja adalah sejenis nyanyian pujaan, biasanya pujaan ditujukan untuk Tuhan atau Dewa. Selain sebagai pujaan hymne juga sebagai bentuk lagu untuk mendoakan, memberi kesan agung, atau pun rasa syukur yang disampaikan dalam bentuk lagu. Kata "hymne" sendiri diserap dari bahasa Yunani ὕμνος/ hymnos "gita puja", yang berasal dari akar kata Proto-Indo-Eropa *sh2em- "menyanyi" dan berkerabat dengan kata Hitit išḫamai "ia menyanyi" dan Sansekerta sāman "nyanyian".<br /><br />Contoh lagu perjuangan yang berbentuk hymne antara lain, Syukur, Gugur Bunga, Mengheningkan Cipta dan lain sebagainya.<br /><div style="text-align: right;"><span style="font-style: italic;">sumber:http://musikalfian.blogspot.com/2008/08/musik-perjuangan.html<br /></span><br /><div style="text-align: left;">Berikut ini adalah contoh lagu perjuangan.<span style="font-style: italic;"><iframe src="http://www.stafaband.info/embed-31197.html" scrolling="no" width="100%" frameborder="0" height="70"></iframe></span></div></div><object width="640" height="385"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/4Emrb2h5iM4?fs=1&hl=en_US"></param><param name="allowFullScreen" value="true"></param><param name="allowscriptaccess" value="always"></param><embed src="http://www.youtube.com/v/4Emrb2h5iM4?fs=1&hl=en_US" type="application/x-shockwave-flash" allowscriptaccess="always" allowfullscreen="true" width="640" height="385"></embed></object>Arga Dian Pratamahttp://www.blogger.com/profile/06152734406139144305noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8547741717224558931.post-40557201704760880802010-11-07T00:57:00.000-07:002010-11-17T01:11:29.856-08:00Musik Daerah<div style="text-align: left;">NKRI adalah sebuah negara yang meliputi ribuan pulau yang terbentang dari Sabang hingga Merauke, dimana dari sekian banyaknya kepulauan beserta masyarakatnya tersebut lahir, tumbuh dan berkembang berbagai budaya daerah. Seni tradisional yang merupakan jati diri, identitas dan media ekspresi dari masyarakat pendukungnya.<br /></div><br />Hampir seluruh wilayah NKRI mempunyai seni musik tradisional yang khusus dan khas. Dari keunikan tersebut bisa nampak terlihat dari teknik permainannya, penyajiannya maupun bentuk/organologi instrumen musiknya. Seni tradisonal itu sendiri mempunyai semangat kolektivitas yang tinggi, sehingga dapat dikenali karakter dan ciri khas masyarakat Indonesia, yaitu yang terkenal ramah dan santun.<br /><br /><div style="text-align: right; font-style: italic;">sumber:http://sukolaras.wordpress.com/2008/07/05/musik-tradisional-indonesia/<br /></div><br />berikut ini contoh lagu daerah.<br /><br /><br /><embed src="http://www.4shared.com/embed/409011985/2e2fbf12" allowfullscreen="true" allowscriptaccess="always" width="420" height="250"></embed>Arga Dian Pratamahttp://www.blogger.com/profile/06152734406139144305noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8547741717224558931.post-13128414959489487192010-11-07T00:40:00.000-07:002010-11-21T00:10:30.572-08:00Musik Anak-anakApa itu musik anak-anak?? Musik anak berbeda dengan musik pop anak. Musik anak biasanya dinyanyikan saat taman kanak-kanak atau playgroup untuk mengajari anak mengenal yang namanya musik. Sedangkan musik pop anak biasanya dinyanyikan oleh anak yang memang sudah dididik untuk bernyanyi atau mempunyai bakat dalam bidang musik.<br />ciri musik anak:<br />1. Ceria<br />2. Lirik lebih simpel<br />3. Penggunaan nada tidak lebih dari 10<br />4. Mudah diingat<br /><br />Musik anak-anak memiliki popularitas yang baik pada era keemasannya sehingga mencatat sejarah baik pula. Bisa dikatakan tinggal sejarah karena tidak mengalami perkembangan lagi di blantika musik tanah air, bahkan merosot drastis. Coba kaji lagi pada tahun 1980an Cicha Koeswoyo menyanyikan “Helly” yang bercerita tentang anjing kecilnya. Kemudian Susan dan Ria Enes menyanyikan “susan punya cita-cita” yang secara tidak langsung mengajak anak-anak memiliki impian menjadi dokter, engineer, dan Presiden. Saya pikir sangat kreatif dan lagu yang mendidik. Kemudian di era 1990-an Enno Lerian populer lewat salah satunya lagu “Nyamuk Nakal”, Melisa dengan “Semut-semut Kecil”, dan Trio Kwek Kwek “Jangan Marah”. Penyanyi seperti Chikita Meydi, Eno Lerian, Leoni, Dea Ananda, dan banyak lagi yang kesemuanya memberi ikon masa kanak-kanak yang khas lewat lagunya tentang persahabatan, pendidikan, kasih sayang ibu, sebuah harapan dan cita-cita. Kini, ke mana tema-tema lagu anak tersebut? Ironis, bisa jadi anak-anak telah kehilangan dunianya.<br /><br />contoh lagu anak<br /><embed src="http://www.4shared.com/embed/33966742/ec94d612" width="420" height="250" allowfullscreen="true" allowscriptaccess="always"></embed>Arga Dian Pratamahttp://www.blogger.com/profile/06152734406139144305noreply@blogger.com0